Infeksi Pencernaan pada Anak
Biasanya infeksi pencernaan yang terjadi pada anak
adalah gastroenteritis alias diare dan muntah-muntah. Hal ini terjadi
karena infeksi, dan kebanyakan infeksinya adalah infeksi virus yang akan
sembuh sendiri dan tidak memerlukan antibiotika. Anak baru membutuhkan
antibiotika bila diarenya disertai darah.
Sebetulnya, gastroenteritis pada anak
yang tidak kurang gizi, umumnya tidak berat sehingga tidak perlu rawat
inap. Yang perlu rawat inap adalah yang dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh) berat. Jadi, saat diare atau muntah-muntah, fokus Anda adalah
mencegah terjadinya dehidrasi. Makanya, penting sekali pemberian cairan,
cairan, cairan (apapun itu), serta oralit.
Bagaimana makan anak setelah mengalami gastroenteritis?
Intinya, tawarkan makanan, tetapi jangan kaget kalau anak menolak. Saat sakit (apalagi terkena infeksi virus), nafsu makan anak
menurun drastis. Kalau sudah begini, pilihlah makanan yang sifatnya
ringan dan tidak ‘berlemak’ (makanan jenis ini akan semakin merangsang
rasa mual).
Pilihlah
makanan yang segar dan menarik. Berikan sedikit-sedikit, tetapi sering.
Nah, beberapa contoh makanan yang bisa diberikan adalah nasi, roti
gandum, pisang, apel kukus, kentang, kuning telur, daging cincang,
sayur, labu kuning, atau ikan.
Silakan
terus berkreasi. Karena saat sakit, menu makanan harus penuh inovasi
untuk menarik perhatian anak. Yang dipantang diberikan adalah makanan
yang tak sehat, seperti gorengan, makanan instan (sosis atau nugget), makanan bersantan, dan makanan jadi hasil olahan pabrik.
Kapan harus panik? Selama tidak terjadi komplikasi, seperti dehidrasi, Anda tidak perlu khawatir.
0 komentar: